Wajib mendidik keluarga agar taat kepada Allah ta’ala

November 25, 2010 Tinggalkan komentar

1. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Al-Hasan putera Ali ra. mengambil sebutir kurma sedekah dan ia menyuapnya, kemudian Rasulullah SAW bersabda : “Ikh,ikh, buanglah kurma itu! Tidakkah kau ketahui bahwa keluarga kami (Keluarga Bani Hasyim) tidak boleh makan sedekah.” (H.R Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain dikatakan: Rasulullah SAW bersabda : :Sesungguhnya sedekah itu tidak halal bagi keluarga kami.”

2. Dari Abu Hafs Umar bin Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad, anak tiri Rasulullah SAW ia berkata : “Ketika saya masih kecil, saya berada dalam asuhan Rasulullah SAW, dan saya sering berganti-ganti tangan untuk mengambil makanan di piring, kemudian Rasulullah SAW, bersabda kepada saya: “Hai anak, sebutlah nama Alah Ta’ala dan makanlah dengan tangan kananmu (dan makanlah dari makanan yang terdekat).” Seperti itulah cara makan saya setelah itu.” (H.R Bukhari dan Muslim)

3. Dari Ibnu Umar ra, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Kalian adalah pemimpin dan yang dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinan kalian. Seorang penguasa adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang isteri adalah pemimpin terhadap rumah suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua akan dimintai pertanggungjawaban akan kepemimpinanmu.” (H.R Bukhari dan Muslim)

4. Dari ‘Amr bin Syu’aib , dari ayahnya dari kakeknya ra, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka jika tidak mengerjakan salat bila berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur mereka (laki-laki dan perempuan)! (H.R Abu Daud)

5. Dari Abu Tsurayyah Sabrah bin Ma’bad Al-Juhanniy ra, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Ajarilah anakmu mengerjakan salat apabila berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan salat apabila berumur sepuluh tahun!’ (H.R Abu Dawud dan Tirmidzi)
Dalam riwayat lain dikatakan : Rasulullah SAW bersabda : “Perintahkanlah anakmu mengerjakan salat apabila mencapai usia tujuh tahun!”

Mendermakan sebagian harta yang dicintai dan yang baik

November 25, 2010 Tinggalkan komentar

1. Dari Anas ra. ia berkata : “Abu Thalhah ra. adalah seorang sahabat Anshar yang terkaya dengan pohon kurma di Madinah. Harta yang paling disukainya adalah kebun Bairuha’ yang terletak di dekat Masjid. Rasulullah SAW, sering masuk kebun itu dan minum air bersih yang ada di dalamnya.” Anas berkata : “Ketika turun ayat yang berbunyi : “LAN TANAALUL BIRRA HATTA TUNFIQUU MIMMAA TUHIBBUUN (Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai), maka Thalhah datang kepada kepada Rasulullah SAW, dan berkata : “Wahai Rasulullah sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman : “LAN TANAALUL BIRRA HATTA TUNFIQUU MIMMAA TUHIBBUUN, dan sesungguhnya harta yang paling saya cintai adalah kebun Bairuha’, maka pergunakanlah wahai Rasulullah sesuai petunjuk Allah kepada engkau.” Rasulullah SAW, bersabda : “Bagus, itulah harta (yang mendatangkan) untung. Saya telah mendengar apa yang kamu katakan, dan kebun itu akan saya bagikan kepada sanak kerabat.” Maka Abu Thalhah berkata: “Wahai Rasulullah, saya akan melaksanakan petunjukmu.” Kemudian Abu Thalhah membagi-bagi kebun itu kepada sanak kerabat dan anak pamannya. (H.R Bukhari dan Muslim)

Memberi nafkah kepada keluarga

November 25, 2010 Tinggalkan komentar

1. Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Satu Dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya yaitu satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu.” (H.R Muslim)

2. Dari Abu Abdullah (Abu Abdurrahman) Tsauban bin Bujdud. Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang kepada keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk kendaraan di jalan Allah, dan dinar yang dinafkahkan untuk membantu teman seperjuangan di jalan Allah.” (H.R Muslim)

3. Dari Ummu Salamah ra. ia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah SAW : “Apakah saya mendapat pahala apabila saya memberi nafkah kepada putera-putera Abu Salamah, karena saya tidak akan membiarkan mereka berkeliaran mencari makan kesana-kemari. Sesungguhnya merekapun anak-anak saya ?” Beliau menjawab : “Ya, kamu mendapatkan pahala terhadap apa yang kamu nafkahkan kepada mereka.” (H.R Bukhari dan Muslim)

4. Dari Sa’ad bin Abi Waqqash ra. dalam hadis yang panjang yang kami tulis pada bab niat, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan dengan maksud kamu mencari keridhaan Allah, niscaya kamu akan diberi pahala sampai apa saja yang kamu sediakan untuk isterimu.“ (H.R Bukhari dan Muslim)

5. Dari Abu Mas’ud Al-Badriy ra. dari Nabi SAW beliau bersabda : “Apabila seseorang menafkahkan harta untuk keperluan keluarganya dan hanya berharap dapat memperoleh pahala, maka hal itu akan dicatat sebagai sedekah baginya.” (H.R Bukhari dan Muslim)

6. Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash ra. ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyia-nyiakan orang yang harus diberi belanja.” (H.R Bukhari dan Muslim)

7. Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Nabi SAW bersabda : “Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa : “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya, “dan yang lain berdoa : “Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir.” (H.R Bukhari dan Muslim)

8. Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW beliau bersabda : “Tangan yang di atas (pemberi) itu lebih baik daripada tangan yang di bawah (yang meminta) dan dahulukanlah orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang diberikan oleh orang yang mempunyai kelebihan. Siapa saja yang menjaga kehormatan dirinya, maka Allah akan menjaga kehormatannya, dan siapa saja yang merasa dirinya cukup, maka Allah akan mencukupkannya.” (H.R Bukhari)

Hak suami atas istri

November 25, 2010 Tinggalkan komentar

Hak suami atas istri

1. Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata : Rasulullah SAW Bersabda : “Apabila seorang suami mengajak isterinya untuk tidur bersama, kemudian ia menolak lalu suaminya marah kepada isterinya pada malam itu, maka isterinya akan mendapatkan laknat (Kutukan) malaikat sampai pagi hari” (H.R Bukhari dan Muslim)
Dalam Riwayat lain, Rasulullah SAW Bersabda : “Apabila seorang isteri meninggalkan tempat tidur suaminya semalam, maka akan mendapat laknat (kutukan) malaikat sampai pagi”
Riwayat lain : Rasulullah SAW Bersabda : “Demi zat yang jiwanya berada dalam genggaman-Nya, seorang suami yang mengajak isterinya untuk tidur bersama, kemudian isterinya menolak, maka semua makhluk yang ada di langit memarahi isterinya sampai suaminya meridhai.”

2. Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata : Rasulullah SAW Bersabda : “Seorang isteri tidak diperbolehkan berpuasa sunnat sewaktu suaminya ada di rumah, kecuali dengan seijin suaminya, juga tidak diperbolehkan mengijinkan orang masuk ke rumahnya kecuali dengan seijin suaminya.” (H.R Bukhari dan Muslim)

3. Dari Ibnu Umar ra. Dari Nabi SAW Beliau bersabda : “Kalian adalah pemimpin dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian. Seorang peguasa adalah pemimpin, seorang suami adalah seorang pemimpin seluruh keluarganya, demikian pula seorang isteri adalah pemimpin atas rumah suami dan anaknya. Kalian adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian.” (H.R Bukhari dan Muslim)

4. Dari Abi Ali Thalq bin Ali ra. Ia berkata: Rasulullah SAW Bersabda : “Apabila seorang suami mengajak isterinya untuk bersetubuh, maka ia harus memenuhi walaupun ia sedang masak di dapur.” (H.R Tirmidzi dan Nasa`i)

5. Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi SAW Beliau bersabda : “ Seandainya aku boleh memerintah seseorang untuk bersujud kepada seseorang niscaya aku menyuruh seorang isteri untuk bersujud kepada suaminya.” (H.R Tirmidzi)

6. Dari Ummu Salamah ra. Ia berkata : Rasulullah SAW Bersabda : ”Setiap isteri yang meninggal dunia dan suaminya meridhainya, ia pasti masuk surga.” (H.R Tirmidzi)

7. Dari Mu`adz bin Jabal ra. Dari Nabi SAW Beliau bersabda : “Tiada seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia, melainkan calon isterinya di akhirat (bidadari) berkata : “Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah mencelakakan kamu, sebab ia hanya sementara berkumpul denganmu, sebentar lagi ia akan berpisah dan akan kembali kepada kami.” ( H.R Tirmidzi)

8. Dari Usamah bin Zaid ra. Dari Nabi SAW Beliau bersabda : “Tiada aku tinggalkan suatu fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari fitnah perempuan. ” (H.R Bukhari dan Muslim)

Bergaul dengan wanita

November 9, 2010 Tinggalkan komentar

1. Dari Abu Hurairah ia berkata : “Rasulullah SAW Bersabda : “Berpesan baiklah kamu terhadap wanita, sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan paling bengkok adalah bagian atas. Oleh karena itu, apabila kamu paksa untuk meluruskannya, maka akan hancurlah ia, dan apabila kamu membiarkannya, maka akan bengkoklah ia selama-lamanya. Oleh karena itu berpesan baiklah terhadap wanita. (H.R Bukhari dan Muslim)

2. Dari Abdullah bin Zam`ah ra. Ia mendengar Nabi SAW Berkhutbah dan bercerita tentang unta sebagai mu`jizat Nabi Shaleh dan orang yang membunuhnya. Rasulullah SAW, bersabda: “Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, yaitu seorang laki-laki yang amat kuat dan gagah perkasa serta disegani kaumnya. Setelah selesai, beliau melanjutkan khutbahnya tentang wanita, dan memberi nasihat tentang cara bergaul dengan wanita. Beliau bersabda : “Salah seorang di antara kalian ada yang sengaja memarahi isterinya bahkan memukul bagaikan budaknya, lalu pada malam harinya mungkin ia bersetubuh dengannya.” Selanjutnya beliau menasihati para sahabat karena mereka tertawa ada yang buang angin, beliau bertanya : “Mengapa salah seorang di antara kamu menertawakan sesuatu yang ia sendiri juga melakukannya?” (H.R Bukhari dan Muslim)

3. Dari Abu Hurairah ra. Berkata : Rasulullah SAW Bersabda : “Janganlah seorang laki-laki mukmin memarahi seorang perempuan mukmin! Apabila tidak suka terhadap salah satu perangainya, maka masih ada perangai lain yang menyenangkan.” ( H.R Muslim)

4. Dari `Amr bin Al-Ahwash Al-Jusyamiy ra. Ia mendengar Nabi SAW, pada haji Wada` berkhutbah. Setelah beliau memanjatkan pujian, sanjungan kepada Allah Ta`ala dan selesai memberi peringatan dan nasihat, beliau bersabda: “Ingatlah, berpesan baiklah terhadap isteri-isteri kalian. Sesungguhnya mereka memerlukan perlindunganmu. Sedikitpun kamu tidak boleh berbuat kejam terhadap mereka, kecuali mereka telah nyata melakukan kejahatan. Jika mereka melakukan kejahatan, janganlah kamu menemani mereka di dalam tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Bila mereka telah taat, janganlah kalian, berlaku keras terhadap mereka. Ingatlah! Sesungguhnya kalian mempunyai hak atas isterimu dan isterimu juga mempunyai hak pada diri kalian. Hak kamu atas mereka, yaitu tidak boleh memasukkan orang yang tidak kamu sukai ke dalam kamarmu dan tidak mengizinkan orang yang tidak kamu sukai masuk ke dalam rumahmu. Ingatlah, hak mereka atas kamu adalah kamu bergaul dengan cara yang baik. Terutama dalam memberi pakaian dan makanan. ( H.R Tirmidzi )

5. Dari Mu`awiyah bin Haidah ra. Ia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah : “ Apakah hak isteri atas suaminya?” Beliau menjawab : “ Kamu harus memberinya makan apabila kamu makan, harus memberinya pakaian apabila kamu berpakaian, tidak boleh memukul mukanya dan tidak boleh menjelek-jelekkannya, serta tidak boleh mendiamkannya kecuali di dalam rumah.” (H.R Abu Daud)

6. Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata : “Rasulullah SAW Bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya. Dan orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap isterinya.” (HR.Tirmidzi)

7. Dari Iyas bin Abdullah bin Abu Dzubab ra. Ia berkata : Rasulullah SAW Bersabda : “Janganlah kamu memukul kaum wanita!” Kemudian Umar mendatangi Rasulullah SAW Dan berkata : “Wanita-wanita itu kini berani kepada suaminya.” Mendengar yang demikian beliau membolehkan untuk memukulnya.” Kemudian banyak wanita yang mengerumuni Rasulullah SAW, mengadukan perlakuan suaminya. Lalu Rasulullah sw. bersabda: “Sungguh banyak wanita yang mengerumuni rumah Muhammad untuk mengadukan perlakuan suaminya, maka mereka (suaminya) itu bukanlah orang-orang yang terbaik di antara kalian.” (H.R Abu Dawud)

8. Dari Abdullah bin `Amr Al-Ash ra. Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Dunia adalah suatu kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah wanita yang shalihah.” ( H.R Muslim)

Kasih sayang dan berbuat baik terhadap anak yatim, perempuan, orang lemah dan miskin

November 9, 2010 Tinggalkan komentar

1. Dari Sa`ad bin Abi Waqqash ra. Ia berkata : “ Kami berenam bersama Nabi SAW Kemudian berkatalah pemuka-pemuka kaum musyrik : “Usirlah mereka dari sisimu, agar tidak kurang ajar kepada kami.” Saya, Ibnu Mas`ud dan orang dari suku Hudzail, serta Bilal dan dua orang yang sengaja tidak saya sebutkan namanya. Maka tergeraklah dalam hati Rasulullah SAW, apa yang akan terjadi pada dirinya, tiba-tiba Allah Ta`ala menurunkan ayat: “WALAA TATHRUDIL LADZIINA YUD`UUNA RABBAHUM BIL GHADAATI WAL `ASYIYYI YURIIDUUNA WAJHAH” (Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang selalu berdoa kepada Tuhannya pada waktu pagi dan petang dengan mengharapkan Keridhaan-Nya.) (H.R Muslim)

2. Dari Abu Hurairah `Aidz bin `Amr Al-Muzzanniy ra. Dia salah seorang yang ikut dalam Bai`atur Ridwan, ia berkata : “Ketika Abu Sufyan mendatangi majlis rombongan Salma, Shuhaib dan Bilal, mereka berkata : “Sebenarnya pedang-pedang Allah belum selesai untuk memerangi musuh-musuh Allah.” Maka Abu Bakar berkata: “Mengapa kalian berkata seperti kepada tokoh dan pimpinan bangsa Quraisy?” kemudian Abu Bakar mendatangi Rasulullah SAW Dan menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi, kemudian beliau bersabda : “Wahai Abu Bakar, kalau kamu menjengkelkan hati mereka, berarti telah menyebabkan murka Tuhanmu.” Kemudian Abu Bakar menemui mereka dan bertanya “Wahai saudara-saudaraku, apakah aku telah memarahi kalian?” Mereka menjawab : “Tidak, semoga Allah mengampuni kamu wahai saudaraku.” (H.R Muslim)

3. Dari Sahl ra. Ia berkata : Rasulullah SAW Bersabda : “Saya dan orang yang menanggung anak yatim berada di surga seperti begini” Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan sedikit antara kedua jari tersebut. (H.R Bukhari)

4. Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata : Rasulullah SAW Bersabda : “Orang yang menanggung anak yatim baik anak yatim itu ada hubungan famili ataupun tidak, maka saya dan dan orang yang menanggungnya seperti dua jari ini, di dalam surga.” Malik bin Anas perawi hadis itu mengatakan, beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dari jari tengah. (H.R Bukhari)

5. Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata : Nabi SAW Bersabda : “Bukanlah termasuk orang miskin orang yang tidak makan satu atau dua biji kurma dan bukan pula yang tidak bisa makan dua suap makanan, tetapi orang miskin yang sebenarnya, adalah orang yang sopan segan meminta-minta.” (H.R Bukhari dan Muslim)

6. Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi SAW Beliau bersabda : “Orang yang mengurus janda dan orang miskin, bagaikan orang yang berjuang di jalan Allah.” Saya juga menduga beliau bersabda : “Bagaikan orang yang selalu salat malam tetapi tidak pernah merasa lelah dan bagaikan orang berpuasa yang tidak pernah berbuka.” (H.R Bukhari dan Muslim)

7. Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi SAW Beliau bersabda : “Seburuk-buruk makanan adalah makanan walimah. Yang orang berkeinginan datang, tidak diundang. Sedangkan orang yang tidak membutuhkan, diundang. Siapa saja yang tidak memenuhi undangan walimah, maka ia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya.” (H.R Muslim )
Dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW Bersabda : “Seburuk-buruk makanan adalah makanan walimah (pesta) di mana yang diundang hanyalah orang-orang kaya sedangkan orang-orang fakir tidak diundang.”

8. Dari Anas ra. Dari nabi SAW Beliau bersabda : “Siapa saja yang mengasuh dua anak perempuannya hingga dewasa, di hari kiamat aku bersama dua orang itu seperti dua jari ini.’ Beliau menempelkan dua jarinya (jari tengah dan telunjuk).” (H.R Muslim)

9. Dari `Aisyah ra. Ia berkata : “Ada seorang perempuan yang meminta-minta kepadaku dengan membawa kedua anak perempuannya, ketika itu hanya mempunyai satu biji kurma dan saya berikan kepadanya. Perempuan itu membagi biji kurma itu kepada dua orang anaknya dan ia sendiri tidak ikut, kemudian ia berdiri keluar. Setelah Nabi SAW datang, maka aku menceritakan kepada beliau tentang peristiwa yang baru saja terjadi. Maka beliau bersabda : “Siapa saja yang diuji dengan anak-anak perempuannya, kemudian ia dapat mengasuhnya dengan baik, maka anak-anak perempuannya akan menjadi tirai api neraka.” ( H.R Bukhari dan Muslim)

10. Dari `Aisyah ra. Ia berkata : “Kali tertentu ada perempuan miskin dengan menggendong kedua putrinya mendatangiku, maka aku memberinya tiga butir kurma. Dan ia memeberikan kepada masing-masing anaknya sebutir biji kurma dan yang sebutir lagi sudah di angkat ke mulutnya untuk dimakan, tetapi itu tiba-tiba diminta oleh kedua anaknya, lalu ia membelah kurma itu menjadi dua bagian dan diberikan kepada kedua anaknya. Saya merasa heran melihat perilaku orang perempuan itu. Setelah Rasulullah SAW datang, saya ceritakan kepadanya kejadian itu, kemudian beliau bersabda : “Sesungguhnya Allah telah menentukan surga baginya atau Allah telah membebaskan dari api neraka karena perbuatannya itu.” ( H.R Muslim)

11. Dari Abu Syuraih Khuwalid bin `Amr Al-Khuza`iy ra. Ia berkata : “Rasulullah SAW Bersabda : “Ya Allah, sesungguhnya saya menganggap berdosa bagi orang yang menyia-nyiakan hak dua orang lemah, yaitu: Anak yatim dan perempuan.” ( H.R An-Nasa`i)

12. Dari Mush`ab bin Sa`ad bin Abi Waqqash ra. Ia berkata : “Sa`ad merasa bahwa dirinya memiliki kelebihan dibanding orang-orang di sekitarnya, kemudian Nabi SAW Bersabda : “Bukankan kamu mendapatkan pertolongan dan rezeki disebabkan orang-orang yang lemah di sekitarmu ?” ( H.R Bukhari )

13. Dari Abu Darda` `Uwaimir ra. Ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah SAW Bersabda : “Carikan untukku orang-orang yang lemah, karena sesungguhnya kamu mendapatkan pertolongan dan rezeki berkat adanya orang- orang yang lemah di sekitarmu.” (H.R Abu Daud)

Keutamaan orang Islam yang lemah dan fakir

November 2, 2010 Tinggalkan komentar

1. Dari Haritsah bin Wahab ra. Ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW Bersabda : “ Maukah kamu aku beritahu tentang penghuni Surga? Yaitu orang yang lemah dan diremehkan, tetapi kalau dia minta sesuatu kepada Allah, tentu dikabulkan. Dan maukah kamu aku beritahu tentang penghuni Neraka ? Yaitu setiap orang yang kasar, keras lagi sombong.” ( HR. Bukhari dan Muslim)

2. Dari Abul Abbas Sahl bin Sa`idiy ra., ia berkata :” Ada seorang laki-laki lewat di depan Nabi SAW, kemudian beliau bertanya kepada sahabat yang duduk di sampingnya :”Bagaimana pendapatmu tentang laki-laki yang baru lewat itu?” sahabat itu menjawab: “Orang itu golongan bangsawan, demi Allah orang itu sangat pantas diterima jika meminang, apabila ia meminta sesuatu untuk orang lain pasti berhasil.” Rasulullah SAW pun diam. Kemudian ada lagi yang lewat, lantas Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya : “ Bagaimana pendapatmu tentang orang yang baru lewat itu?” Sahabat itu menjawab : “Wahai Rasulullah, orang itu dari golongan umat Islam yang fakir, apabila meminang pantasnya ia ditolak, apabila meminta sesuatu untuk orang lain pasti tidak akan berhasil, dan apabila berbicara tidak akan didengar.” Kemudian Rasulullah SAW Bersabda : “Orang ini lebih baik dari sepenuh bumi dibanding orang yang pertama lewat itu.” ( HR. Bukhari dan Muslim)

3. Dari Abu Sa`id Al-Khudriy ra. Dari Nabi SAW Beliau bersabda : “Kali tertentu surga dan neraka berdebat tentang siapa saja bagiannya. Neraka berkata : “Bagianku orang-orang yang sombong dan takabur. “Surga berkata : “Bagianku orang- orang yang lemah dan orang-orang miskin.” Kemudian Allah memberi keputusan kepada keduanya : “Wahai surga sesunggunya kamu adalah rahmat-Ku, dengan keberadaanmu Aku memberi rahmat kepada siapa saja yang Aku kehendaki. Dan kamu wahai neraka, sesungguhnya kamu adalah siksaan- Ku, dengan adanya kamu Aku menyiksa kepada siapa saja yang Aku kehendaki. Dan kamu berdua (surga dan neraka), Akulah yang menetukan isinya.” (HR.Muslim)

4. Dari Abu Hurairah ra., dari Rasulullah SAW, beliau bersabda : “Kelak pada hari kiamat akan datang seseorang yang berperawakan besar lagi gemuk tetapi di sisi Allah ia tidak bernilai walaupun seberat sayap nyamuk.” (HR.Bukhari dan Muslim)

5. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Ada seseorang perempuan berkulit hitam atau seorang pemuda yang biasa menyapu mesjid. Sudah beberapa hari Rasulullah SAW tidak melihatnya lagi. Kemudian beliau mempertanyakannya. Para sahabat menjawab, bahwa orang itu telah mati. Beliau bertanya : “Mengapa kalian tidak memberi tahu aku? “Seakan-akan para sahabat menganggap remeh pekerjaan orang yang biasa menyapu masjid itu.” Lalu beliau bersabda : “Tunjukkan kuburannya!” Para sahabat menunjukkan kuburnya, kemudian beliau salat untuknya dan bersabda. “Sesungguhnya kuburan ini dipenuhi kegelapan bagi penghuninya, tetapi Allah meneranginya lantaran salatku atas mereka.” (H.R Bukhari dan Muslim)

6. Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Nabi SAW Bersabda : “Banyak orang yang kusut dan berdebu, bahkan tertolak dari semua pintu, tetapi apabila ia bersungguh-sungguh minta kepada Allah, niscaya Dia akan menerimanya.” (H.R Muslim)

7. Dari Usamah ra., Nabi SAW Beliau bersabda : “ Aku berdiri di pintu surga, sedangkan yang aku lihat masuk ke dalamnya kebanyakan orang-orang miskin, sedangkan orang-orang kaya itu masih tertahan oleh perhitungan kekayaannya. Orang-orang yang ahli neraka telah diperintah masuk neraka. Dan berdiri dipintu neraka, ternyata kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah perempuan. (H.R Bukhari dan Muslim)

8. Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi SAW Beliau bersabda : “Hanya tiga orang yang dapat berbicara ketika masih bayi. Pertama, Isa putra Maryam. Kedua, anak yang membebaskan Juraij. Juraij adalah seorang laki-laki yang rajin beribadah dan ia membuat biara (untuk tempat peribadatannya), dia selalu berada di dalamnya. Kali tertentu ibunya datang memanggil : “Hai Juraij “ sedangkan ia mengerjakan Salat. Dan ia berkata dalam hatinya ”Tuhanku, ibuku memanggilku tetapi aku sedang salat” ia menyelesaikan salatnya. Keesokan harinya ibunya pun mendatangi dan memanggilnya lagi :”Hai Juraij,” namun ia sedang salat dan iapun berkata dalam hati: “Tuhanku, ibuku memanggilku tetapi saya baru salat.” Ia pun menyelesaikan salatnya. Karena kesal, ibunya berdo`a: “Ya Allah, janganlah engkau mematikan Juraij sebelum ia mempunyai masalah dengan pelacur.” Juraij adalah salah seorang Bani Israil yang terkenal tekun beribadah. Waktu ada perempuan pelacur yang sangat cantik, ia berkata :”Jika kalian menghendaki hai Bani Israil, saya akan menguji Juraij, tetapi ia tidak tergoda sedikitpun. Pada akhirnya, perempuan itu mendatangi seorang pengembala dan diajaknya kebiara Juraij untuk berbuat zina, pengembala itupun mau berzina sehingga perempuan itu hamil. Ketika melahirkan seorang bayi ia berkata : “Bayi ini adalah hasil persetubuhanku dengan Juraij.” Mendengar berita itu, orang-orang Bani Israil datang kepada Juraij dan memaksanya untuk turun dan merobohkan biara itu serta memukulinya. Juraij bertanya : “mengapa kalian berbuat seperti ini?” mereka menjawab : “Engkau telah berbuat zina dengan pelacur ini, sehingga melahirkan seorang bayi?” Juraij bertanya: “Di mana bayinya?” mereka membawa bayi itu dan Juraij berkata : “Tunggu sebentar saya akan salat dulu.” Ketika Juraij telah menyelesaikan salatnya, ia mendatangi bayi itu, sambil memijit perutnya, ia bertanya : “Hai Bayi, akuilah siapakah bapakmu ?” Bayi itu menjawab : “Bapakku seorang penggembala.” Mendengar jawaban itu, orang-orang Bani Israil, menciumi Juraij dan meminta maaf. Dan berkata.” Juraij menjawab : “Jangan, bangunlah, kembalikan biara dan tanah seperti semula.” Maka merekapun membangunkan biara untuk Juraij.
Bayi ketiga adalah seorang bayi yang sedang menetek, kemudian lewatlah seorang laki-laki yang berkendaraan bagus dan berwajah tampan, maka ibunya berdo`a : “Ya Allah, jadikan anak saya seperti orang itu.” Tiba-tiba bayi itu melepaskan tetekannya dan berpaling melihat orang itu.” Kemudian bayi itu berdoa: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan saya seperti orang itu. “Kemudian ia menetek lagi, saya masih teringat ketika Rasulullah SAW menceritakan cara meneteknya bayi itu sambil menghisap jari telunjuk beliau dalam mulut kemudian bersabda: “Kemudian ibu bersama bayinya berjalan lagi dan mendapatkan seorang budak perempuan sedang dipukuli orang banyak dan mereka berkata: “Kamu melakukan zina, kamu mencuri.” Tetapi budak itu hanya mengucapkan : “HASBIYALLA HU WANI`MAL WAKIIL.” Maka ibu bayi itu berdo`a : “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anak saya seperti budak perempuan itu.” Tiba-tiba bayi itu melepaskan teteknya dan melihat budak itu seraya berdo`a : “Ya Allah, jadikanlah saya seperti budak itu.” Setelah kejadian tersebut, terjadilah perbincangan antara ibu dan bayi itu. Ibunya berkata: “Tadi ada seorang laki-laki yang sangat bagus dan saya berdoa : “Ya Allah, jadikan anak saya seperti orang itu.”. Dan tatkala ada seorang budak perempuan dipukuli orang banyak dan dituduh : “Kamu melaukan zina, kamu mencuri.” Dan saya berdoa : “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku ini seperti budak perempuan itu.” Tetapi kamu malah berdoa :”Ya Allah, jadikanlah aku seperti budak itu.” Bayi itu menjawab : “ Sesungguhnya lelaki itu orang yang sombong, oleh karena itu saya berdoa: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan saya seperti orang itu.” Adapun budak yang dituduh melakukan zina, sebenarnya ia tidak berzina, dan ia dituduh mencuri, sebenarnya ia tidak mencuri. Oleh karena itu saya berdoa : “Ya Allah, jadkanlah saya seperti budak itu.” (H.R Bukhari dan Muslim)

Syafaat

November 1, 2010 Tinggalkan komentar

1. Dari Abu Musa Al-Asy’ariy ra., ia berkata : “Apabila ada orang yang datang kepada Nabi SAW untuk meminta pertolongan, maka beliau memandang siapa saja yang berada di hadapannya dan bersabda : “Berilah pertolongan, niscaya kamu akan memperoleh pahala, karena Allah selalu memenuhi apa yang diucapkan oleh nabi-Nya apapun yang disukainya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain dikatakan : “Apapun yang dikehendakinya.”

2. Dari Ibnu Abbas ra., ia menceritakan tentang Barirah dan suaminya : “Nabi SAW bersabda kepada Barirah : “Andai saja kamu mau kembali kepada suamimu.” Barirah berkata: “Wahai Rasulullah, engkau menyuruh saya?” Beliau bersabda : “Tidak, saya hanya menganjurkan.” Barirah menjawab : kalau begitu saya tidak ingin kembali kepadanya.” (Barirah adalah isteri Mughtis. Keduanya hamba sahaya. Ketika Barirah merdeka; ia berhak meneruskan perkawinan atau melepaskan, sedangkan suaminya masih mencintainya. Oleh karena itu, Nabi SAW menganjurkan: “Andai saja kamu mau kembali kepadanya, kasihan suamimu.” Ini contoh Syafaat, atau suatu usaha kebaikan dengan jasa-jasa baik) (HR. Bukhari)

Kategori:Bab Syafaat

Mendamaikan Orang yang Bersengketa

November 1, 2010 Tinggalkan komentar

1. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah SAW, bersabda : “Setiap ruas tulang manusia sebaiknya disedekahi (oleh pemiliknya) setiap hari, (sebagai pernyataan syukur kepada Allah atas keselamtan tulang-tulangnya. Dan macam sedekah itu banyak sekali), di antaranya berlaku adil di antara dua orang yang bersengketa, membantu teman ketika menaiki tunggangannya atau menaikkan barang temannya ke punggung tunggangannya, ucapan yang baik, setiap langkah yang kamu ayunkan untuk melakukan salat adalah sedekah dan menyingkirkan sesuatu yang merugikan di jalan, juga sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Dari Ummu Kultsum binti ‘Uqbah bin Abu Mu’aith ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Bukan pendusta orang yang mendamaikan orang yang sedang bersengketa, karena ia bermaksud baik atau berkata baik.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis riwayat Muslim ada tambahannya, yaitu : Ummu Kultsum berkata : “Saya tidak pernah mendengar beliau membolehkan orang berkata dusta kecuali dalam tiga hal, yaitu: Di dalam peperangan, dalam mendamaikan orang yang sedang bersengketa dan seseorang yang menceritakan keadaan istri atau suaminya (untuk menjaga hubungan baik keduanya).

3. Dari ‘Aisyah ra., ia berkata : “Rasulullah SAW mendengar suara orang yang bertengkar amat keras di depan pintu. Salah satunya ada yang meminta keringanan (hutang) dan meminta bantuan kepada yang lain, tetapi yang mengutangi menjawab : “Demi Allah, saya tidak akan memenuhi permintaanmu.” Kemudian Rasulullah SAW keluar dan mendekati keduanya dan bertanya : “Mana yang bersumpah dengan nama Allah untuk tidak akan berbuat kebaikan?” Ia menjawab : “Saya wahai Rasulullah.” Maka bagi orang itu apa saja yang disukainya.” (HR. Bukhari dan Muslim) hlm. 274 1 (terjemahannya apakah salah ?) Meminta untuk dikurangi hutangnya dengan cara yang baik. 1 Sesungguhnya Allah melarang mempergunakan nama Allah untuk menghalangi berbuat kebaikan. Sebagaimana firman- Nya yang artinya : “Janganlah kamu menjadikan nama Allah, sebagai penghalang dalam sumpahmu tidak akan berbuat kebaikan, dan takwa atau mendamaikan di antara manusia.”

4. Dari Abu Abbas Sahl bin Sa`idiy ra. , ia berkata :” Rasulullah SAW mendengar berita, bahwa di kalangan Bani `Amr bin `Auf terjadi persengketaan, maka Rasulullah SAW, bersama beberapa sahabat pergi ke sana untuk mendamaikan mereka. Setelah selesai mendamaikan beliau dijamu padahal waktu salat telah tiba, maka Bilal datang kepada Abu Bakar ra., dan berkata : “ Wahai Abu Bakar, sesungguhnya Rasulullah SAW, sedang ditahan untuk dijamu oleh Bani`Amr, bagaimana jika kamu menjadi imam bagi orang-orang yang akan mengerjakan salat?” Abu Bakar menjawab: “Baiklah, jika kamu menghendaki demikian.” Kemudian Bilal mengumandangkan iqamah, lalu Abu Bakarpun maju dan bertakbir, dan orang-orangpun ikut bertakbir. Tiba-tiba Rasulullah datang berjalan di tengah-tengah shaf dan berdiri pada shaf pertama. Orang-orang bertepuk tangan memberikan isyarat, tetapi Abu Bakar tidak menoleh di dalam salatnya. Ketika orang-orang ramai bertepuk memberi isyarat iapun menoleh dan melihat Rasulullah SAW. Beliaupun memberi isyarat kepadanya agar ia meneruskan salatnya, tetapi Abu Bakar ra. mengangkat tangannya seraya memuji Allah dan melangkah mundur sehingga ia berdiri pada shaf pertama. Rasulullah SAW lalu maju dan meneruskan salatnya menjadi imam. Setelah salat usai, beliau menoleh kepada para sahabat dan bersabda : “Wahai sekalian manusia, mengapa ketika terjadi sesuatu di dalam salat kalian bertepuk tangan? Padahal tepuk tangan itu untuk perempuan yang memberi isyarat. Siapa saja yang mengalami sesuatu di dalam salat hendaklah ia membaca: “SUBHANALLAH” (Maha Suci Allah). Dan bagi imam jika mendengar bacaan “SUBHANALLAH” hendaklah ia menoleh. Hai Abu Bakar, mengapa engkau tidak meneruskan menjadi imam ketika aku memberikan isyarat kepadamu?” Abu Bakar menjawab: “Tidaklah selayaknya bagi anak Abu Quhafah untuk menjadi imam di hadapan Rasulullah SAW (HR. Bukhari dan Muslim)

Memenuhi Kepentingan Orang Islam

November 1, 2010 Tinggalkan komentar

1. Dari Umar ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Sesama muslim itu bersaudara. Oleh karena itu, jangan menganiaya dan jangan mendiamkannya. Siapa saja yang memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah akan memperhatikan kepentingannya. Siapa saja yang melapangkan satu kesulitan sesama muslim, niscaya Allah akan melapangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitannya pada hari kiamat. Siapa saja yang menutupi kejelekan seorang muslim Allah akan menutupi kejelekannya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda : “Siapa saja yang menghilangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitan yang dialami orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitannya pada hari kiamat. Siapa saja yang memudahkan urusan orang yang mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusannya baik di dunia maupun di akhirat. Siapa saja yang menutupi kejelekan seorang muslim, maka Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan di akhirat, dan Allah senantiasa memberi pertolongan kepada hamba-Nya selama ia menolong saudaranya. Siapa saja yang menempuh jalan guna menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan siapa saja yang berkumpul di salah satu rumah Allah Ta’ala dengan membaca kitab-Nya dan memperdalam kandungannya, maka akan turunlah kepada mereka suatu ketenangan dan mereka selalu diliputi rahmat dan para malaikat selalu memohonkan ampun buat mereka, kemudian Allah menyebut-nyebut siapa saja yang berada di sisi-Nya. Dan siapa saja yang lambat beramal, maka ia tidak akan cepat meraih derajat.” (HR. Muslim)